Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mengatakan, hanya separuh penduduk miskin ekstrem Sumbar yang tersentuh bantuan pemerintah pusat hingga provinsi.
“Menurut data Dinas Sosial Provinsi Sumbar 2022 pendudukan miskin ekstrem sebanyak 195.000 orang. Sementara yang bisa mendapat akses bantuan hanya 34 ribu orang,” kata Supardi saat membuka Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Angkatan VIII di Bukittinggi (12/7/2023).
Dari data tersebut, lanjut Supardi, kurang dari separuh yang mendapatkan bantuan sosial. Sementara untuk kabupaten Limapuluhkota penduduk miskin ekstrem tercatat 378 jiwa. Kondisi itu merembes kepada persoalan sosial lainya, salah satunya tingginya angka stunting.
“Ini sangat bertolak belakang, Sumbar merupakan daerah yang memiliki sumber daya alam melimpah namun stuntingnya tinggi,” ujar Supardi.
Di sisi lain Supardi mengajak masyarakat Kecamatan Luhak, Kabupaten Limapuluhkota yang mengikuti pilar-pilar sosial untuk tidak sembarangan menjual tanah untuk pegembangan usaha.
Baca Juga:
Distan Padang Targetkan 50 Ton Produksi Padi di 2023, Telah Tercapai 50%
“Kecamatan Luhak, kususnya Nagari Tanjung Aro memiliki pemandangan alam yang indah dan alamnya bisa dijual pada tingkat Internasional. Jadi kalau tidak bisa mengelola tanah yang dimiliki, lakukan kerjasama dengan yang sanggup menggarap, jangan dijual,” sebut Supardi.
Selain itu, Supardi mengatakan di Tanjung Aro telah banyak berdiri cotage-cotage dan penginapan, perangkat nagarinya harus bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keindahan Tanjung Aro tidak hanya aset pariwisata Limapuluhkota, namun juga Sumbar.
“Kecamatan Luhak terdiri enam nagari dan sama-sama memiliki alam yang indah, jika benar-benar dimanfaatkan melalui diskusi antar nagari dalam konteks pariwisata akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Limapuluhkota,” jelas Supardi.
Sementara itu, Kasi PSPPKM dan KAT Dinas Sosial Provinsi Sumbar Sampurno mengatakan, kegiatan Pertemuan Pilar-Piliar Sosial angkatan delapan dengan peserta yang terdiri dari unsur kemasyarakatan seperti Taggana, PSM, LKS,Karang Taruna, PKH. Jumlah peserta pada kegiatan ini juga 100 orang.
“Terimakasih kepada Ketua DPRD Sumbar yang telah mengalokasikan anggaran pokok-pokok pikiran, untuk mengadakan acara ini. Hal itu berangkat dari keresahan terhadap fenomena sosial yang terjadi,” kata Sampurno. (*)