Gempa bumi di lempeng segmen Megathrust Mentawai sangat perlu diwaspadai. Pasalnya, gempa itu bisa membangkitkan tsunami.
“Sangat perlu diwaspadai gempa-gempa (di segmen Megathrust Mentawai) berikutnya,” kata Ahli Geologi Ade Edward, Selasa (30/8/2022).
Menurut Ade, gempa bumi di lempeng segmen Megathrust Mentawai merupakan tipe gempa slow earthquake.
Tipe gempa ini, jelas Ade, gerakannya lambat mengayun sehingga tidak begitu dirasakan. Apalagi bila sedang tidur atau berkendaraan.
Baca Juga:
13 Kali Gempa Bumi, BMKG: Masih Segmen Megathrust Mentawai
Dihantui Gempa Susulan, Warga di Desa Simalegi Siberut Bertahan di Pengungsian
“Nah itu tantangannya slow earthquake, tidak terasa, bila lebih dari 7 skala richter berpusat sekitar Mentawai bisa memicu tsunami,” ungkap Ade.
Untuk itu Ade meyebut, bagi masyarakat yang tinggal di zona bahaya tsunami sebaiknya memasang alat alarm gempa sederhana pada malam hari.
Alarm gempa sederhana ini dengan memanfaatkan botol air mineral dan diletakkan di tempat yang lumayan tinggi dalam kondisi terbalik.
“Bila terjadi gempa mengayun, benda tersebut akan jatuh ke lantai dan menimbulkan suara cukup keras untuk membangunkan,” ujar Ade. (red)