Sumbardaily.com, Padang - Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) pada Triwulan II 2023 berada pada angka 5,14 persen dari triwulan sebelumnya.
“Sumbar bagus, kalau kita lihat 5,14 persen angka pertumbuhan sementara inflasinya rendah di 2,2 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar Endang Kurnia, Kamis (17/8/2023).
Menurut Endang, pada dasarnya karekteristik ekonomi Sumbar inflasinya rendah, bukan inflasi tinggi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi inflasi Sumbar rendah saat ini. Di antaranya, penurunan harga komoditas utama cabai merah yang saat ini mulai normal.
Penurunan harga komoditas cabai merah ini berkat kerjasama antar daerah Sumbar dengan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Kita juga ada gerakan tanam cabai yang cukup menghasilkan di Sumbar,“ sebut Endang.
Selain itu, inflasi bisa rendah di 2,2 persen saat ini karena angkutan udara yang melandai turun bertahap. Namun yang perlu diwaspadai, menurut Endang, harga beras karena di wilayah Jakarta harga beras naik 3,14 persen.
“Untungnya kita adalah lumbung pangan, mudah-mudahan tidak ada pangan yang keluar Sumbar dalam jumlah yang cukup banyak. Silakan berdagang ke Kepulauan Riau dan Riau, Bengkulu atau Jambi tetapi upayakan beras terjaga di Sumbar,“ ungkap Endang.
Endang melanjutkan, kelangkaan gas LPG di Sumbar juga mempengaruhi inflasi selama tiga minggu. Kendati demikian, dalam survei yang dilakukan sendiri oleh Bank Indonesia, gas LPG di Sumbar relatif terjaga.
Dari sisi lapangan usaha, Endang menilai, pekerjaan konstruksi harus banyak sehingga menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya belanja.
Di sektor pertanian, yang selama ini mampu menyerap 76 persen lapangan kerja, namun cenderung turun bertahap. Untuk itu, Pemprov Sumbar harus punya target meningkatkan produktivitas, dan mencetak sawah baru.
Sektor pertanian turun namun, Endang melihat, sektor perdagangan naik. Salah satu penyebabnya banyak petani beralih profesi ke sektor perindustrian ke perdagangan.
“Penurunannya kecil tetapi gradual 1, 2 persen dan terus menerus,“ jelas Endang. (*/red)