Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah akhirnya menemui Kelompok Masyarakat Aia Bangih, Pasaman Barat (Pasbar) yang melakukan aksi demo menolak Proyek Strategis Nasional (PSN).
Mahyeldi menemui mereka usai melaksanakan Shalat Shubuh di Masjid Raya Sumbar, Kamis pagi (3/8/2023).
Kedatangan Mahyeldi dikawal langsung oleh Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap.
Suasana sempat sedikit diwarnai keributan. Sebab, sejumlah masyarakat terlihat berupaya mendekati Mahyeldi dan saling dorong, serta beradu argumentasi dengan Mahyeldi.
“PSN itu adalah kepentingan nasional, kepentingan Negara,” teriak Mahyeldi kepada kerumunan massa.
Mahyeldi menyebut, permasalahan Koperasi Serba Usaha (KSU) Air Bangis yang diadukan masyarakat tidak membeli hasil panen masyarakat dengan layak, ke depannya akan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.
“Sekali sepekan nanti harga (sawit) diperbaharui Dinas Perkebunan. Nanti harganya akan sesuai dengan itu,” tegas Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, Pemprov Sumbar menyerahkan sepenuhnya persoalan adanya sejumlah toke dan sopir yang telah ditangkap oleh jajaran Polda Sumbar beberapa waktu lalu.
“Ketiga, masalah dengan polisi itu murni urusan penegakan hukum,” ungkap Mahyeldi.
Sebelumnya Kelompok Masyarakat Aia Bangih, Kecamatan Sungai Baremas, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang menolak PSN ini telah melakukan aksi demo, sejak Senin (31/7/2023).
Mereka menuntut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mencabut usulan kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menjadikan lahan seluas 30.000 hektar di Nagari Aia Bangih sebagai PSN bagi PT Abaco Pasifik Indonesia.
Perusahaan tersebut berencana akan membangun industri refinery dan petrochemical serta sarana pendukung lainnya.
Lalu membebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi, membebaskan masyarakat dari Koperasi KSU ABS HTR Sekunder. Serta membebaskan masyarakat menjual hasil sawitnya kemana pun.
Aksi demo dilakukan di depan Kantor Gubernur Sumbar. Belum berhasil menemui Mahyeldi, para pendemo kembali melakukan aksi demo Selasa (1/8/2023) dan Rabu (2/8/2023). (red)