Sumbardaily.com, Padang – Borneo FC kian tak terbendung di puncak klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 hingga pekan ke-10. Tim berjuluk Pesut Etam itu menjadi satu-satunya klub yang belum menelan kekalahan musim ini. Dari delapan pertandingan, pasukan Fabio Lefundes mengoleksi 24 poin sempurna hasil delapan kemenangan beruntun.
Penampilan Borneo FC terbilang dominan dan konsisten. Dalam delapan laga, mereka mencatat 17 gol dan hanya kebobolan empat kali. Keperkasaan lini belakang dan efektivitas serangan menjadi kunci keberhasilan tim asal Samarinda itu memimpin klasemen dengan selisih tujuh poin dari para pesaing terdekat.
Tiga tim di bawahnya—Persija Jakarta, Malut United, dan Persita Tangerang—sama-sama mengantongi 17 poin dari sembilan pertandingan. Meski memiliki jumlah poin identik, ketiganya dibedakan oleh produktivitas gol.
Persaingan Ketat di Papan Atas
Persija Jakarta berhak menempati posisi kedua berkat keunggulan selisih gol. Macan Kemayoran mencatat 17 gol dan kebobolan sembilan kali, unggul atas Malut United dan Persita. Tim asuhan Thomas Doll ini tampil agresif, namun masih perlu menjaga konsistensi di lini pertahanan untuk menempel ketat Borneo di puncak.
Di posisi ketiga, Malut United FC terus menunjukkan tren positif. Tim besutan Hendri Susilo baru saja mengamankan kemenangan tipis 1-0 atas Semen Padang FC. Kemenangan itu membuat mereka mengantongi selisih gol +6 (17–11) dan mempertegas posisi di tiga besar.
Sementara itu, Persita Tangerang berada di urutan keempat dengan selisih gol +4 (13–9). Meski sempat mengalami hasil imbang, tim asuhan Divaldo Alves tetap menjaga peluang bersaing di papan atas.
Di bawah empat besar, Persib Bandung membayangi dengan 16 poin dari delapan pertandingan. Maung Bandung masih memiliki satu laga lebih sedikit dibanding rival di atasnya, memberi peluang besar untuk menembus tiga besar jika mampu memetik kemenangan berikutnya.
Perebutan Ketat di Tengah Klasemen
Persaingan di papan tengah juga tak kalah sengit. PSIM Yogyakarta menempati urutan keenam dengan 15 poin, disusul Bhayangkara FC (14 poin), Bali United (13 poin), Arema FC (12 poin), dan Persebaya Surabaya (11 poin).
Kelima tim ini masih memiliki peluang besar untuk naik ke papan atas, terlebih dengan selisih poin yang relatif tipis. Konsistensi menjadi faktor penentu mengingat kompetisi masih panjang dan setiap pekan bisa mengubah posisi klasemen secara drastis.
Zona Degradasi Mulai Terbentuk
Di papan bawah, Dewa United menempati posisi ke-12 dengan 10 poin, diikuti Madura United (9 poin), PSM Makassar (8 poin), dan Persijap Jepara (8 poin). Keempat tim ini berada dalam situasi rawan jika gagal memetik poin penuh di laga-laga berikutnya.
Adapun tiga tim paling bawah klasemen ditempati PSBS Biak (6 poin), Persis Solo (5 poin), dan Semen Padang FC (4 poin). Tim asal Sumatera Barat itu menjadi satu-satunya klub yang baru mencatat satu kemenangan dari sembilan pertandingan.
Catatan Semen Padang cukup memprihatinkan. Kabau Sirah hanya mampu mencetak lima gol dan sudah kebobolan 13 kali. Hasil ini menempatkan mereka di dasar klasemen dan harus segera berbenah jika ingin keluar dari zona merah.
Kompetisi Masih Panjang
Meski baru memasuki pekan ke-10, BRI Super League 2025/2026 diprediksi akan semakin sengit. Tim-tim papan tengah seperti PSIM Yogyakarta, Bali United, dan Arema menunjukkan peningkatan performa yang bisa mengguncang posisi empat besar.
Sementara di papan bawah, Semen Padang, Persis Solo, dan PSBS Biak akan berjuang keras untuk menghindari ancaman degradasi. Dengan masih banyak laga tersisa, peluang untuk bangkit terbuka lebar bagi siapa pun yang mampu menjaga konsistensi dan mental juara. (pooke)
