Sumbardaily.com, Padang - Upaya pemulihan akses transportasi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, terus dilakukan pasca terjadinya banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi pada 11 Mei 2024 lalu.
Bencana alam tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur jalan dan jembatan, memutus akses jalur transportasi di beberapa wilayah.
Merespons kondisi darurat ini, TNI Angkatan Darat (TNI AD) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar bergerak cepat membangun sejumlah jembatan bailey atau jembatan militer sementara.
Dandim 0307 Tanah Datar, Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi mengungkapkan bahwa dari total 7 jembatan bailey yang dikerjakan oleh TNI AD, 5 di antaranya telah rampung dan dapat dilalui kendaraan.
"Jembatan tersebut dapat dilalui kendaraan roda dua hingga roda enam dengan beban maksimal 10-40 ton, sesuai dengan spesifikasi masing-masing jembatan," jelas Pujo pada Rabu (5/6/2024).
Kelima jembatan bailey yang telah selesai dibangun adalah Jembatan Rona Taluak di Nagari Sungai Jambu, Jembatan Tigo Niniak di Nagari Parambahan, Jembatan Silaki 1 di Nagari Baringin, serta Jembatan Tanjung Pintu Rangkuangan dan Jembatan Bawah Kubang di Nagari Koto Laweh.
Sementara itu, dua jembatan lainnya, yaitu Jembatan Katiagan dan Jembatan Taweh di Nagari Paninjauan, masih dalam proses pengerjaan.
Pujo menambahkan bahwa tim TNI AD bersama warga setempat sedang mempersiapkan pondasi jembatan bailey dan mengangkut material ke lokasi tersebut.
Selain upaya TNI AD, Pemko Tanah Datar juga turut andil dalam memulihkan akses transportasi. Kabid Bina Marga Refdizalis mengungkapkan bahwa satu jembatan darurat jenis acrows telah dipasang di Panti Rambatan, ruas jalan menuju Ombilin.
"Jembatan Panti Rambatan sudah bisa dilewati sejak Senin (3/6/2024) lalu. Jembatan ini merupakan bantuan dari PU Provinsi," terang Refdizalis.
Sebelumnya, banjir lahar dingin dan banjir bandang yang melanda Tanah Datar pada 11 Mei 2024 lalu telah mengakibatkan 23 unit jembatan di enam kecamatan putus.
Selain itu, 3 unit jembatan mengalami kerusakan berat, dan 10 unit lainnya rusak ringan. Upaya swadaya masyarakat bersama pemerintah setempat juga dilakukan untuk membangun jembatan darurat guna memulihkan akses antar wilayah. (red)