Sumbardaily.com, Padang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan tim drone untuk melakukan pemetaan yang lebih luas terhadap area terdampak bencana banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat (Sumbar) sekaligus memetakan potensi bencana susulan yang mungkin terjadi.
Tim drone yang terdiri dari dua orang personil dari Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB bersama dengan satu orang pilot drone dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan satu orang pilot dari Sky Volunteer menerbangkan tiga drone berjenis Tetracopter Autel Evo II.
Tetracopter merupakan drone dengan empat baling-baling. Pada pemetaan kali ini tim bergerak menuju lereng Gunung Marapi di sisi Kabupaten Tanah Datar dengan titik fokus di wilayah Sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung.
Aliran sungai yang berhulu ke Marapi di tiga wilayah ini disinyalir terdapat material batuan yang mengganjal dan berpotensi menghambat jalannya aliran air.
Sebelumnya, BNPB besama dengan perwakilan Forkopimda Tanah Datar telah melakukan pemantauan udara dengan menggunakan helikopter di tiga titik lokasi ini.
Namun upaya tersebut tidak mencapai hasil yang maksimal karena terkendala cuaca. Area pemetaan yang digunakan kali ini secara umum mengacu pada wilayah kerja yang sudah disiapkan berdasarkan hasil analisis dan laporan area terdampak.
Dengan keadaan cuaca mendung disertai gerimis ringan, tim berhasil menjangkau hingga ketinggian 200 meter yang mencakup area seluas 40 hektar.
Hasil pemantauan visual yang didapatkan antara lain belum ditemukannya batu besar yang akan berpotensi menjadi blocking aliran air pada alur sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung.
Tindak lanjut hasil pemetaan ini akan menjadi acuan untuk pelaksanaan upaya penanganan darurat sesuai empat kesepakatan langkah lanjutan yaitu normalisasi aliran sungai, pemasangan unit early warning system (EWS), demolish, dan pembangunan Sabo Dam. (red)