Sumbardaily.com, Padang – Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengambil langkah antisipatif dengan menyelenggarakan rapat koordinasi tingkat tinggi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Pertemuan berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Padang dengan agenda utama membahas strategi pencegahan gejolak harga komoditas pangan dan ketersediaan hewan kurban.
Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir memimpin langsung jalannya rapat koordinasi tersebut, didampingi Asisten II Sekretariat Daerah Kota Padang Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Didi Aryadi. Kehadiran berbagai stakeholder terkait menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi regional.
Waspada Faktor Pemicu Kenaikan Harga
Dalam arahannya, Maigus Nasir menekankan urgensi kewaspadaan terhadap berbagai faktor yang berpotensi memicu fluktuasi harga menjelang hari besar keagamaan. Menurutnya, momentum perayaan Idul Adha kerap diiringi peningkatan signifikan terhadap permintaan komoditas pangan dan hewan kurban.
"Berbagai elemen dapat menjadi katalis inflasi, baik dari aspek permintaan konsumen maupun ketersediaan pasokan. Kita perlu mengantisipasi risiko seperti keterbatasan distribusi, mata rantai perdagangan yang kompleks, aktivitas spekulatif para penimbun, hingga kondisi cuaca tidak menentu yang menghambat jalur distribusi," terang Maigus dalam keterangannya.
Data Inflasi Kota Padang Menunjukkan Tren Meningkat
Perhatian khusus diberikan terhadap catatan statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang yang memperlihatkan dinamika inflasi dalam periode terkini. Setelah mencatatkan penurunan pada bulan Februari dengan angka 0,19 persen dan Maret sebesar 0,40 persen, laju inflasi Kota Padang mengalami pelonjakan drastis mencapai 2,50 persen pada April 2025.
Kenaikan tajam tersebut dipicu oleh kombinasi faktor, terutama kenaikan harga emas perhiasan serta penghentian program subsidi tarif listrik 50 persen yang sebelumnya diberlakukan PLN. Kondisi ini menunjukkan betapa rentannya stabilitas ekonomi lokal terhadap perubahan kebijakan dan fluktuasi harga komoditas strategis.
Fokus Pengawasan Komoditas Strategis
Maigus mengidentifikasi sejumlah komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga menjelang perayaan Idul Adha. Komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih menjadi perhatian utama karena historis mengalami volatilitas harga pada periode ini.
"Selain komoditas pangan konvensional, aspek krusial lainnya adalah memastikan standar kelayakan dan ketersediaan hewan kurban yang memadai. Supervisi ketat dari dinas-dinas terkait menjadi kewajiban yang tidak dapat ditawar," ungkap Maigus dengan tegas.
Monitoring Intensif dan Koordinasi Strategis
Meskipun kondisi inflasi saat ini masih dalam koridor yang dapat dikendalikan, Maigus menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk mempertahankan intensitas monitoring harga dan ketersediaan stok barang. Pendekatan proaktif ini dianggap penting untuk mencegah terjadinya ketimpangan pasar yang dapat merugikan masyarakat.
"Apabila terjadi hambatan distribusi akibat kondisi cuaca ekstrem atau faktor lainnya, koordinasi cepat dan implementasi langkah strategis harus segera dijalankan untuk mencegah eskalasi harga yang berdampak negatif bagi masyarakat," tegas Maigus.
Sinergi Lintas Institusi
Rapat koordinasi tersebut dihadiri berbagai pihak strategis, antara lain Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumbar, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumbar, Kepala BPS Kota Padang, serta perwakilan PT Pertamina dan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kota Padang.
Melalui sinergi lintas sektor yang terstruktur, Pemko Padang menargetkan terjaganya stabilitas harga dan terpenuhinya kebutuhan bahan pokok serta hewan kurban menjelang Idul Adha. Upaya koordinatif ini diharapkan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan ibadah dan perayaan hari besar keagamaan. (red)