Padang, Sumbardaily.com - Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, S.Ag., M.Ag., memberikan apresiasi tinggi terhadap model wakaf produktif yang dikembangkan oleh Yayasan Waqaf Ar Risalah di Kota Padang.
Kunjungan kerja yang dilaksanakan pada Rabu (11/12/2024) ini memperlihatkan komitmen kuat lembaga pemerintah untuk mendukung inovasi ekonomi berbasis pesantren.
Waryono didampingi Sekretaris Forum Wakaf Produktif, Dr. Alla Asmara, langsung melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai unit usaha yang dijalankan.
Ar Risalah telah memanfaatkan dana inkubasi wakaf produktif senilai Rp75 juta dari Kementerian Agama untuk mengembangkan sejumlah unit usaha produktif.
Beragam kegiatan ekonomi yang dijalankan mencakup budidaya ikan lele, pengembangan magot, pengelolaan kebun sayur, serta inovasi lain seperti pabrik sabun, usaha bata ringan, bakeri, dan lembaga keuangan KSPPS Risalatuna Berkah Sejahtera.
"Ar Risalah tidak sekadar mendidik anak-anak untuk belajar, tetapi juga mengajarkan bagaimana mengembangkan ekonomi dan bisnis. Ini adalah bentuk nyata dari pendidikan berbasis kemandirian," ungkap Prof. Waryono saat memberikan apresiasi.
Lebih lanjut, dia berharap model yang dikembangkan Ar Risalah dapat menjadi inspirasi bagi pesantren lain dalam mengembangkan wakaf produktif.
"Harapan saya, Ar Risalah bisa menjadi guru bagi pesantren lain dalam mengembangkan wakaf produktif, sehingga manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak pesantren, masyarakat, dan umat," tambahnya.
Ketua Majelis Syuro Ar Risalah, Ustaz H. Irsyad Syafar, Lc., M.Ed., menyambut positif kunjungan dan apresiasi dari Prof. Waryono. Kehadiran pejabat tinggi Kementerian Agama ini semakin meneguhkan komitmen mereka dalam mengembangkan model ekonomi pesantren yang mandiri dan berkelanjutan.
Pendekatan inovatif Ar Risalah dalam mengelola wakaf produktif memperlihatkan bahwa pesantren tidak sekadar lembaga pendidikan keagamaan, melainkan juga dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi umat yang produktif dan berkelanjutan. (fru)