Di usia yang masih 18 tahun, putra asli Kota Padang Panjang Muhammad Ibnu Sabri telah berhasil menjadi hafidz 30 juz ayat suci Al Quran.
Ibnu berhasil menjadi hafidz 30 Juz ayat suci Al Quran di depan para penguji dari Turki dan Indonesia pada Desember tahun 2021 lalu.
Atas prestasinya itu, buah hati pasangan Marjulas Sabri dan Endah Wahyuni ini berkesempatan memimpin Salat Jumat di Masjid Islamic Center, Jumat (28/10/2022).
Selain itu, Ibnu sering mengikuti berbagai ajang lomba tahfidz. Mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Dari beberapa lomba yang diikuti, Ibnu berhasil keluar sebagai pemenang.
Ibnu bercerita sejak duduk di bangku kelas 4 SD Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu Kota Padang Panjang, dirinya memang telah gemar dan berniat untuk menjadi hafidz 30 juz ayat suci Al Quran.
Baca Juga:
Ada Balap Sepeda ‘Climb Challenge’ 2022 di Padang Panjang, Total Hadiah Rp18 Juta
“Alhamdulillah berkat dorongan orang-orang terdekat dan niat tulus dari hati, saya bisa menghafalnya,” ungkap Ibnu dikutip dari Info Publik.
Bagi pria yang tengah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Sulaimaniyah Meda ini, mempertahankan hafalan 30 juz ayat suci Al Quran tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya, menurut Ibnu, jika tidak mengulang bacaan selama satu minggu saja, rasanya sama seperti tidak membaca Al Quran selama dua tahun.
“Jadi tipsnya, supaya hafalan tidak hilang, itu harus di murojaah, istiqomah dan diulang-ulang,” tutur Ibnu.
Ibnu mengakui, dengan menghafal ayat suci Al Quran banyak mukjizat, manfaat dan keutamaan yang di dapat dalam kehidupan. Baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Baca Juga:
Pelaku Pungli di Pantai Padang Diamankan Polisi Usai Aksinya Viral di Medsos
“Alhamdulillah berkat hafalan Al Quran ini, saya juga mendapat program dari sekolah untuk melanjutkan pendidikan non-gelar ke Turki. Insya Allah berangkat pada Juni tahun depan,” kata Ibnu.
Lebih lanjut, putra dari dua orang bersaudara ini mengungkap bahwa dirinya bercita-cita menjadi dokter. Namun, setelah mendapat tawaran melanjutkan studi ke Turki, cita-cita itu berubah menjadi Imam Besar Masjidil Haram.
“Kalau Allah izinkan, saya ingin jadi Imam Besar di Masjidil Haram,” ungkap Ibnu sambil tersenyum.
Bertepatan dengan momen peringatan hari Sumpah Pemuda, Ibnu mengajak para pemuda-pemudi untuk bersatu dan bangkit di era tantangan globalisasi saat ini.
“Jangan malas-malasan. Selalu istiqomah, apalagi di zaman sekarang yang serba cepat di tengah tantangan teknologi informasi. Tetap berkarya dan selalu melakukan hal-halpositif,” ucap Ibnu. (*/ik)