Sumbardaily.com, Padang - Hingga Juli 2023, produksi padi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 27 ribu ton dari target sebesar 50 ribu ton.
“Untuk produksi padi per-Juli 2023 ini sudah mencapai 27 ribu ton dari target 50 ribu ton. Tahun kemarin, dari Januari sampai Desember produksi padi kita 45 ribu ton,” ucap Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, Kamis (31/8/2023).
Yoice menjelaskan, Kementerian Pertanian telah menginisiasi program Asuransi Usana Tani Padi (AUTP) sebagai respons terhadap masalah gagal panen yang dihadapi oleh kelompok tani. Inisiatif ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
"Melalui AUTP, petani dapat memperoleh premi asuransi sebesar Rp180 ribu per hektar sekali selama masa tanam. Dari jumlah tersebut, Rp144 ribu merupakan fasilitas dari pemerintah, sementara sisanya sebesar Rp36 ribu ditanggung oleh petani," jelas Yoice.
Program asuransi ini, menurut Yoice, dirancang untuk membantu petani yang menghadapi kegagalan panen akibat penyakit tanaman, kekeringan, dan banjir. Para petani berhak untuk mengajukan klaim asuransi senilai Rp6 juta per hektar.
"Petani yang ingin mendaftar asuransi perlu bergabung dalam kelompok tani dan menghubungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). PPL akan membantu proses pendaftaran ke program asuransi ini," tambahnya.
Syarat pendaftaran program asuransi meliputi ketergabungan dalam kelompok tani, pemilikan atau penggarapan lahan pertanian padi dengan luas maksimal dua hektar per musim tanam, serta memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Petani yang mendapatkan bantuan pemerintah akan mendapat prioritas dalam pendaftaran program ini. (*/red)