Sumbardaily.com, Padang – Semen Padang FC memasuki fase paling menentukan dalam perjalanan mereka di BRI Liga 1 2024/2025. Kabau Sirah akan menghadapi ujian berat saat bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, untuk melawan Arema FC pada Sabtu (24/5/2025) sore dalam pertandingan pekan ke-34 sekaligus pekan final kompetisi.
Duel melawan Singo Edan ini menjadi pertaruhan hidup mati bagi skuad asuhan pelatih Eduardo Almeida. Posisi Semen Padang FC di papan klasemen sementara menempati peringkat ke-15 dengan koleksi 33 poin, posisi yang masih rawan terhadap ancaman degradasi.
Situasi klasemen menunjukkan persaingan ketat di zona bawah, dengan PSS Sleman dan PS Barito Putera yang menghuni peringkat ke-16 dan 17 masing-masing mengumpulkan 31 poin. Selisih tipis ini membuat setiap poin menjadi sangat berharga dalam menentukan nasib tim-tim yang bertarung menghindari zona merah.
Untuk memastikan keselamatan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Kabau Sirah hanya memiliki satu pilihan: meraih kemenangan penuh atas Arema FC. Tiga poin dari pertandingan ini akan secara otomatis mengamankan posisi mereka dan memastikan kelangsungan hidup di BRI Liga 1 musim depan.
Sebaliknya, jika gagal meraih kemenangan atau bahkan mengalami kekalahan, nasib Irkham Mila dan rekan-rekannya akan bergantung sepenuhnya pada hasil pertandingan yang dijalani PSS Sleman dan PS Barito Putera pada pekan yang sama.
"Target untuk pertandingan melawan Arema adalah kemenangan karena tiga poin sangat penting bagi kami," tegas pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida.
Pelatih asal Portugal tersebut menyadari betul pentingnya hasil maksimal dalam pertandingan ini. Berdasarkan kalkulasi matematis di papan klasemen, tidak ada pilihan lain selain meraih kemenangan untuk memastikan keselamatan timnya.
"Saya berharap Arema FC bisa meraih tiga poin, tetapi bukan saat berhadapan dengan kami," tegasnya dengan tegas, menunjukkan determinasi tinggi untuk tidak memberikan kesempatan kepada lawan.
Eduardo Almeida mengakui bahwa mewujudkan target kemenangan bukanlah perkara mudah, meskipun Arema FC akan bermain tanpa dukungan penonton di kandang sendiri. Kondisi ini memang sedikit menguntungkan, namun kualitas tim tuan rumah tetap tidak bisa dipandang remeh.
Dalam persiapan menghadapi mantan timnya, Eduardo Almeida mengungkapkan telah melakukan analisis mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan Arema FC. Pengalaman pernah melatih Singo Edan menjadi modal berharga dalam merancang strategi untuk memaksimalkan peluang kemenangan timnya.
"Mental pemain dalam kondisi yang bagus. Yang perlu dipersiapkan itu bagaimana strategi dan lainnya untuk bisa memenangkan pertandingan pekan terakhir nanti," ungkap Eduardo Almeida, menunjukkan kepercayaan diri terhadap kondisi mental skuadnya.
Kondisi mental yang solid menjadi faktor krusial dalam menghadapi tekanan besar pertandingan penentuan ini. Eduardo Almeida tampak optimis bahwa para pemainnya mampu mengatasi beban psikologis dan tampil maksimal di momen yang paling menentukan.
Pertandingan antara Semen Padang FC dan Arema FC tidak hanya menjadi ajang adu kekuatan teknis dan taktis, tetapi juga ujian mental dan karakter kedua tim. Bagi Kabau Sirah, ini adalah kesempatan terakhir untuk membuktikan kelayakan mereka bertahan di kompetisi tertinggi Indonesia, sementara bagi Eduardo Almeida, ini adalah ujian kepemimpinan dalam situasi paling krusial sepanjang musim. (red)
