Sumbardaily.com, Padang Panjang - Masa tanggap darurat bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) diperpanjang selama 14 hari, terhitung mulai 26 Mei hingga 7 Juni 2024.
Perpanjangan ini diputuskan lantaran sejumlah pekerjaan dan pelayanan pascabencana masih perlu diselesaikan.
"Ada sejumlah pekerjaan yang mesti diselesaikan. Seperti infrastruktur, normalisasi sungai, akses jalan asrama yang putus di SMA N 1 Sumbar," ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Padang Panjang Winarno dalam Rapat Koordinasi Penanganan Pengurangan Risiko Bencana Galodo secara daring bersama BNPB, Sabtu (25/5/2024) di Ruang VIP Balai Kota.
Kondisi saat ini, ujar Winarno, semua pengungsi yang terdampak bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Untuk rumah yang rusak berat dan perlu relokasi menunggu verifikasi dari BNPB. Adapun 4 rumah rusak berat, sudah disewakan rumah oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang.
Sementara itu, terkait jalan di SMA N 1 Sumbar di Kelurahan Sigando, lanjutnya, perlu koordinasi dengan provinsi terkait pembangunan jembatan yang lebih kokoh.
"Sekarang jembatan kayu kecil. Anak sekolah di situ merasa was-was. Jadi kita berharap Pemerintah Provinsi Sumbar segera menindaklanjuti ini," tuturnya.
Lebih lanjut Winarno menyampaikan, ke depan akan ada pemasangan Early Warning System (EWS) atau peringatan dini di tiga titik sungai oleh BMKG.
"Pemasangan EWS untuk bisa mengurangi risiko korban bencana banjir bandang atau lahar dingin," ucap Winarno. (red)