Bripda Rayhan Hidayat, Bintara Remaja Polri yang baru saja dilantik di SPN Polda Sumatera Barat (Sumbar) berhasil meraih beberapa penghargaan selama Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Gelombang I TA 2023.
Anak dari pasangan Syahrial Nurdin dan Tarti Marlina ini menerima dua penghargaan, yakni sebagai Siswa Terbaik dan Siswa Trengginas.
Penghargaan diserahkan langsung Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto saat penutupan Diktuk Bintara Polri Gelombang I TA 2023, Kamis (6/7/2023).
Ayah Bripda Rayhan, Syahrial mengaku terkejut mendengar saat anaknya diumumkan mendapat penghargaan oleh Tenaga Pendidik (Gadik) SPN Polda Sumbar.
“Takajuik jantuang jo manggaretek lutuik ambo katiko si Rayhan dipanggia, ambo sangko si Rayhan kok manga manga pulo (Terkejut jantung dan bergetar lutut saya saat Rayhan dipanggil, saya kira kenapa-kenapa),” ucap Syahrial.
Pria yang berprofesi sebagai petani di Bukittinggi ini sangat bahagia anaknya lulus dan dilantik menjadi anggota Polri. Betapa tidak, anaknya tersebut lulus dengan hasil usahanya sendiri, dan tanpa ada mengeluarkan uang untuk masuk polisi.
“Untuak hiduik kami se lah pas pasan, jadi makonyo wak serahkan se anak wak ko tes surang. Kami cuma bisa badoa ka Allah nan kuaso (Untuk hidup kami saja pas pasan, makanya saya serahkan saja anak ini tes sendiri. Kami cuma bisa berdoa kepada Allah yang kuasa),” tutur Syahrial.
Baca Juga:
Kemenkumham Sumbar Ikuti Pembukaan HDKD ke-78 Secara Virtual
“Alhamdulillah kami buktikan ka urang-urang bahwa nyatonyo masuak polisi tu ndak ado pakai piti (Alhamdulillah kami buktikan ke orang-orang bahwa nyatanya masuk polisi itu tidak ada pakai uang),” imbuh Syahrial.
Selama Tes Polisi Sempat Jualan Roti
Sementara Ibu Bripda Rayhan, Tarti mengungkap perasaan sedihnya saat anaknya mengikuti seleksi penerimaan Polri tahun lalu dari awal hingga dinyatakan lulus terpilih.
Sembari menitikkan air mata, Tarti bercerita bahwa saat tahapan tes itu, anaknya yang keempat tersebut meminta izin membawa kompor kecil yang ada di rumahnya untuk di bawa ke Padang.
Kompor kecil itu untuk memasak roti yang nantinya dijual sehingga dapat mencukupi kebutuhan belanjanya sehari-hari di Kota Padang.
“Ambo agiah pitih balanjonyo 100 ribu, dari piti itulah nyo mambuek roti gabin. Tu dijua nyo ka kadai-kadai. Alhamdulillah mak, laku kue Rayhan mak katonyo ka awak (Saya kasih uang belanjanya 100 ribu, dari uang itulah dia membuat roti gabin. Terus dijualnya ke warung-warung. Alhamdulillah ma, laku kue Rayhan ma, katanya ke saya,” sebut Tarti.
Tarti yang juga berdagang roti melanjutkan, dari hasil uang jualan roti yang dilakukan oleh Rayhan itulah yang membantu mencukupi kebutuhannya selama tes masuk polisi.
“Alhamdulillah yaa Allah, kami cuma bisa motivasi dan berdoa saja. Kami percaya, kalau Allah sudah berkehendak maka tidak ada yang tidak mungkin,” ucap Tarti. (*)