Sumbardaily.com, Padang - Koordinasi, komunikasi dan kolaborasi aktif insan bencana harus terus diperkuat untuk penanggulangan dan mitigasi bencana.
Hal itu dikatakan Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree H Algamar di hadapan para insan kebencanaan Kota Padang, Kamis, (30/5/2024).
"Kota Padang masih berpotensi adanya cuaca ekstrem. Untuk itu kita perlu mengantisipasi potensi bencana banjir, banjir bandang, gelombang tinggi, longsor dan angin yang kencang," ucapnya.
Menurut Andree, lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi bencana ini, perlu dipetakan, dimonitor, serta disosialisasikan sehingga jika bencana benar-benar terjadi seluruh pihak lebih siap dan risiko yang ditimbulkan lebih kecil.
Pada kesempatan itu, dia menyarankan agar Camat menggandeng Forkopimca dan organisasi yang hadir. Terutama forum KSB Kecamatan dan KSB kelurahan agar berkolaborasi dengan BPBD serta stakeholder lain.
"Di Padang, kita ada program Kecamatan Tangguh Bencana. Kemudian Tim Reaksi Cepat (TRC) yang telah dibentuk melalui inisiasi BPBD, segera berkoordinasi dan menyusun SOP bersama agar saat bencana terjadi memudahkan untuk melakukan kajian," kata Andree.
Andree melanjutkan, kegiatan pengurangan risiko bencana bisa dilakukan oleh banyak pihak, bukan hanya BPBD. Apalagi pihak kecamatan bersentuhan dan berhadapan langsung dengan masyarakat.
"Kita mengharapkan bertambahnya kelurahan-kelurahan tangguh bencana lainnya yang diinisiasi oleh kecamatan, sehingga kesiapsiagaan masyarakat dan tangguh menghadapi ancaman bencana," sebutnya. (red)