Kemenperin: Sumbar Perlu Tingkatkan Sektor Manufaktur

Sumbardaily.com, Padang - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI menilai kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Sumatera Barat (Sumbar) masih rendah. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor manufaktur hanya berkontribusi sekitar 6 hingga 7 persen dari total PDRB di Sumbar.

Oleh sebab itu, pentingnya meningkatkan industri manufaktur dengan cara memperkokoh Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di Sumbar. 

Staf khusus Menteri Perindustrian Bidang Hukum dan Pengawasan Kemenperin RI Febri Hendri Antoni Arief, mengungkapkan perbedaan signifikan dengan kontribusi sektor manufaktur di tingkat nasional yang mencapai 16 persen.

"Di nasional sektor manufaktur itu 16 persen tapi di Sumbar hanya 6 hingga 7 persen dan masih didominasi sektor perkebunan dan pertanian. Hal ini harus jadi perhatian ke depannya. Seluruh sektor di Sumbar harus meningkatkan IKM yang berkembang," katanya kepada wartawan saat melaksanakan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Senin (4/9/2023).

Sumbar juga dikenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Oleh karena itu, memperkuat sektor perkebunan dan pertanian tetap menjadi prioritas.

"Apabila banyak IKM yang mampu mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi di Sumbar ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Sumbar," tambahnya. 

Febri menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan road map atau peta jalan yang jelas dalam pengembangan manufaktur di Sumbar, dengan tujuan meningkatkan kontribusi PDRB sektor manufaktur hingga 10 persen.

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak menjadi masalah, menurutnya, namun yang menjadi perhatian adalah banyaknya komoditas di Sumbar yang belum diolah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

"Kita butuh industri untuk berkembang. Seperti halnya mengubah padi menjadi beras, mengubah gambir menjadi tinta itu membutuhkan industri. Itulah yang dibutuhkan oleh Sumbar saat ini," katanya lagi. 

Selain roadmap yang jelas, peningkatan sektor manufaktur juga akan memerlukan banyak investor untuk membangun pabrik di Sumbar. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan lebih agresif dalam menarik investor di seluruh rantai produksi.

"Pemerintah daerah harus lebih agresif menemui investor manufaktur. Sehingga tak hanya investor di hulu saja namun juga investor di hilir," sebutnya. 

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan bagi IKM yang ada, serta eksplorasi potensi komoditas yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi di Sumbar. (*)

Baca Juga

Anggota Brimob Polda Sumbar Sumbang Medali Perunggu Karate di PON XXI
Anggota Brimob Polda Sumbar Sumbang Medali Perunggu Karate di PON XXI
Gilang Ilhaza Raih Emas PON XXI, PBSI Sumbar Beri Bonus Spontan
Gilang Ilhaza Raih Emas PON XXI, PBSI Sumbar Beri Bonus Spontan
Padang Panjang Catat Fluktuasi Rendah IPH Selama 15 Pekan Berturut-turut
Padang Panjang Catat Fluktuasi Rendah IPH Selama 15 Pekan Berturut-turut
Alhamdulillah, Sumbar Boyong 16 Juara di MTQ Nasional 2024
Alhamdulillah, Sumbar Boyong 16 Juara di MTQ Nasional 2024
Wagub Audy Joinaldy Dorong Semangat Atlet di PON 2024 Aceh-Sumut
Wagub Audy Joinaldy Dorong Semangat Atlet di PON 2024 Aceh-Sumut
Remaja Peselancar Sumbar Raih Medali Perunggu di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Remaja Peselancar Sumbar Raih Medali Perunggu di PON XXI Aceh-Sumut 2024