Sumbardaily.com, Padang – Tantangan geografis Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan kondisi medan beragam kini mendapat solusi inovatif melalui kolaborasi strategis Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dengan ZTE Corporation.
Kemitraan ini menghadirkan terobosan dalam pengembangan infrastruktur komunikasi digital melalui implementasi teknologi backbone mikrowave iFlexiTrunk.
Infrastruktur komunikasi berbasis kabel konvensional yang selama ini terkendala biaya tinggi dan medan sulit kini terjawab dengan penerapan lebih dari 550 link backbone mikrowave berkapasitas ultra.
Jaringan ini berhasil menjangkau hampir 80 persen kota besar dan pulau-pulau terpencil di Indonesia, membuka akses digital bagi masyarakat yang sebelumnya terisolasi.
"Kami merasakan kegembiraan yang sama ketika masyarakat di daerah terpencil Indonesia mulai terhubung dan menikmati layanan internet berkualitas tinggi," ungkap Kevin Chen, Sales Director PT ZTE Indonesia dalam keterangan resmi dikutip Jumat (10/1/2025).
Menurutnya, ZTE berkomitmen mengoptimalkan peluang strategis dalam digitalisasi, kecerdasan, dan pembangunan rendah karbon untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Teknologi mikrowave yang dikembangkan ZTE hadir dengan berbagai inovasi yang disesuaikan dengan karakteristik geografis Indonesia.
Antena Ultra Broadband Multi-frekuensi (UBA) menawarkan fleksibilitas pemilihan frekuensi sambil menekan biaya infrastruktur menara. Sistem ini dilengkapi unit percabangan khusus yang mengoptimalkan efisiensi perangkat keras tanpa mengorbankan performa.
Mengantisipasi cuaca ekstrem Indonesia, peralatan backbone mikrowave dirancang dengan ketahanan tinggi terhadap hujan lebat, angin kencang, dan korosi.
Integrasi papan Modem 4T4R dengan teknologi hemat energi memungkinkan deployment cepat dan efisien. Skalabilitas sistem mendukung peningkatan kapasitas hingga delapan kali lipat untuk mengakomodasi pertumbuhan pengguna.
Desmond Cheung, Director and Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison menegaskan komitmen perusahaan dalam memberdayakan Indonesia melalui pemerataan akses digital.
"Kemitraan dengan ZTE merefleksikan dedikasi kami menghubungkan komunitas di seluruh negeri, terlepas dari tantangan geografis," ujarnya.
Implementasi teknologi ini telah menunjukkan dampak signifikan dengan peningkatan kapasitas backhaul di wilayah Sumatra dan Kalimantan mencapai 2-3 Gbps, bahkan menyentuh 6 Gbps pada periode puncak.
Peningkatan konektivitas ini membuka akses masyarakat terhadap informasi real-time, pendidikan daring, dan hiburan digital.
Dampak positif juga terlihat pada sektor ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja baru, pengembangan pariwisata, dan akselerasi pertukaran pengetahuan. Sektor kesehatan dan pendidikan turut mendapat manfaat dari peningkatan infrastruktur digital ini.
Prospek ke depan, Indosat dan ZTE berencana memperluas cakupan jaringan dengan fokus pada pengembangan kapabilitas produk, efisiensi biaya, dan inovasi solusi konektivitas. Komitmen ini bertujuan mendukung perkembangan masyarakat Indonesia di era digital.
Kolaborasi strategis ini menjadi bukti nyata upaya overcoming digital divide di Indonesia. Melalui sinergi teknologi dan infrastruktur yang tepat guna, transformasi digital tidak lagi menjadi privilese masyarakat urban, namun dapat dinikmati hingga ke pelosok negeri. (red)