Sumbardaily.com, Tanah Datar – Semangat melestarikan budaya Minangkabau kembali diwujudkan melalui karya sinematografi. Bank Nagari memprakarsai pembuatan film "Iko Minang" yang mengangkat kehidupan masyarakat Minangkabau era 1980-an dengan mengedepankan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Proses syuting film tersebut berlangsung di Sumpur Kampung Minang, Kabupaten Tanah Datar, Minggu (19/01/2025), dengan melibatkan sejumlah pejabat daerah sebagai pemeran. Bupati Tanah Datar Eka Putra tampil sebagai Buya, didampingi sang istri, Lise Eka Putra yang memerankan Mandeh Umi Ely.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar Yusrizal dan Wali Nagari Sumpur Fernando Sutan masing-masing berperan sebagai Datuak Ramly dan Datuak.
Direktur Utama Bank Nagari Cabang Batusangkar, Datuak Austro Minra menjelaskan, film ini diharapkan mampu membangkitkan kembali nilai-nilai budaya Minangkabau, khususnya filosofi ABS-BSK di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), terutama Tanah Datar.
"Kami optimis film ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Tanah Datar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Austro Minra menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan warisan budaya. "Harapannya, film ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga anak-anak Minangkabau terhadap seni budaya leluhur mereka, serta memotivasi mereka untuk menjaga kelestarian nilai-nilai budaya hingga akhir zaman," tuturnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bank Nagari memberikan dukungan penuh terhadap produksi film ini, terlebih dengan adanya dorongan kuat dari Pemerintah Daerah, khususnya Bupati Tanah Datar Eka Putra. Antusiasme tinggi juga ditunjukkan oleh para pejabat daerah yang terlibat langsung dalam pembuatan film tersebut.
Bupati Eka Putra mengungkapkan bahwa film "Iko Minang" memiliki misi khusus dalam memberikan inspirasi dan pelajaran moral kepada generasi muda.
"Film ini mengangkat tema Sumbang 12 yang mengatur tata krama dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari cara berbicara, berperilaku, hingga bergaul yang sesuai dengan norma adat Minangkabau," jelasnya.
Melalui film ini, Bank Nagari juga mengajak seluruh insan perfilman Sumbar untuk terus berkarya dan menghasilkan karya seni yang mengangkat kekayaan budaya Minangkabau. Dengan demikian, diharapkan warisan budaya dapat terus dilestarikan melalui media yang lebih modern dan mudah diterima oleh generasi muda. (red)

 
    











