Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang mencatat dua kasus gagal ginjal akut di Kota Padang. Satu kasus berujung meninggal dunia.
“Satu meninggal dunia di RSUD Rasidin Padang, berusia sekitar 12 tahun. Satu lagi masih rawat di RSUP M Djamil Padang berusia sekitar empat bulan,” sebut Kepala Dinkes Kota Padang dr Srikurnia Yati, Jumat (21/10/2022).
Menurut Srikurnia, RSUD Rasidin Padang bisa menerima pasien gagal ginjal akut misterius lantaran memiliki sarana prasarana kesehatan yang memadai.
Namun Srikurnia menyarankan agar sebaiknya penderita langsung rujuk ke RSUP M Djamil Padang yang memiliki peralatan kesehatan lebih lengkap dan canggih.
Hentikan Sementara Penggunaan Obat Sirup
Lebih lanjut Srikurnia mengingatkan masyarakat lebih waspada dan hati-hati memberi obat jenis sirup pada anak usia 0-12 tahun.
“Lebih baik kita waspada. Agar anak-anak tidak terkena penyakit gagal ginjal akut,” kata Srikurnia.
Baca Juga:
21 Tahun Berkarya, Vanny Vabiola Gelar Konser Tunggal di Padang
Dinkes Sumbar: 22 Kasus Gagal Ginjal Akut, 12 Meninggal Dunia
Srikurnia menjelaskan, sebelum memberi obat pada anak-anak, masyarakat harus konsultasi dulu ke dokter.
Baik dokter Puskesmas, BKIA, klinik, rumah sakit, maupun dokter yang bertugas di sarana kesehatan lain.
Dengan konsultasi tersebut, masyarakat tidak salah dalam memberi obat. Sehingga mencegah sejak dini penyakit gagal ginjal akut terhadap anak-anak.
Selain itu, Srikurnia juga menyarankan masyarakat tidak menggunakan obat sirup untuk anak sampai ada keputusan lebih lanjut dari pihak berwenang.
“Pihak berwenang sedang meneliti penyebab penyakit ini. Yang jelas buat sementara hentikan gunakan obat-obatan jenis sirup, apapun mereknya,” sebut Srikurnia. (red)