Sumbardaily.com, Padang – Antusiasme masyarakat terhadap MotoGP Mandalika 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 3–5 Oktober 2025 terbukti sangat tinggi. Penjualan tiket ajang balap motor kelas dunia ini telah mencapai sekitar 90 persen hanya beberapa hari menjelang pelaksanaan.
Berdasarkan informasi dari situs resmi MotoGP Mandalika 2025, hampir semua kategori tiket sudah habis terjual. Mulai dari tiket reguler dengan harga Rp 400.000 hingga kategori premium dan VIP bernilai jutaan rupiah tak lagi tersedia.
Premium Grandstand A yang dibanderol Rp 1.750.000, Premium Grandstand B seharga Rp 900.000, bahkan tiket eksklusif VIP Deluxe Class senilai Rp 15 juta serta VIP Luxury Tent dengan harga Rp 7.750.000, seluruhnya ludes diborong penonton.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki antusiasme tinggi dalam mendukung pengembangan sport tourism. Animo yang besar tersebut sekaligus menegaskan posisi Mandalika sebagai salah satu destinasi olahraga unggulan di Tanah Air.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir menilai, keberhasilan penjualan tiket MotoGP Mandalika 2025 adalah cerminan nyata potensi sport tourism Indonesia yang semakin berkembang.
Menurutnya, penyelenggaraan ajang internasional ini memberikan dampak ganda, bukan hanya untuk dunia olahraga tetapi juga bagi perekonomian nasional.
“Dampak ekonomi MotoGP di Mandalika bisa mencapai Rp 4,8 triliun. Saat ini tiket juga sudah hampir habis terjual, bahkan sudah mencapai 90 persen. Ini hal yang positif untuk sport tourism Indonesia,” kata Erick.
Pernyataan itu ia sampaikan usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan juara dunia MotoGP 2025, Marc Marquez, di Istana Merdeka, Jakarta, baru-baru ini.
Erick menambahkan, keberhasilan Mandalika menjadi tuan rumah MotoGP menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dalam menghadirkan event olahraga internasional yang berkelas.
Dengan tiket yang hampir habis terjual, MotoGP Mandalika 2025 diperkirakan akan dipadati puluhan ribu penonton dari dalam maupun luar negeri. Kondisi ini bukan hanya memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi balap motor dunia, tetapi juga memberikan peluang besar bagi sektor pariwisata dan UMKM di Nusa Tenggara Barat. (red)