Sumbardaily.com, Mentawai - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyebut pengentasan status daerah tertinggal menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan Sumbar.
Salah satu daerah tertinggal yang menjadi prioritas utama pembangunan tersebut Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Dengan dukungan pemerintah pusat melalui pendanaan dan kebijakan strategis, pengentasan daerah tertinggal ini telah menjadi katalis penting percepatan pembangunan di Mentawai," kata Mahyeldi.
Mahyeldi menjelaskan, berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2023, Mentawai saat ini tidak memiliki atau zero desa sangat tertinggal, kemudian 8 desa berstatus tertinggal.
Lalu 22 desa berstatus berkembang, 10 desa berstatus maju, dan 3 desa berstatus mandiri.
"Data tersebut menunjukkan terjadinya kemajuan lewat peningkatan jumlah desa berstatus maju," ungkapnya.
Mahyeldi mengapresiasasi pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan yang telah membangun Bandara Mentawai sebagai pengganti Bandara Rokot. Bandara tersebut membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Mentawai.
"Kehadiran Bandara Mentawai ini akan berdampak pada percepatan pembangunan ekonomi, infrastruktur, konektivitas, pelayanan dasar, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan mendukung mitigasi penanggulangan bencana," ucapnya.
Lebi lanjut Mahyeldi meyakini, dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, pengentasan Mentawai dari status daerah tertinggal akan berhasil. (*/red)