Sumbardaily.com, Padang – Stadion Haji Agus Salim Padang menjadi lokasi tindak kejahatan setelah beberapa aset penting stadion dilaporkan hilang.
Manajemen Semen Padang FC mengonfirmasi terjadinya pencurian di kompleks stadion yang berlokasi di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Kamis (27/2/2025).
Informasi mengenai pencurian tersebut telah dipublikasikan melalui akun media sosial resmi Semen Padang FC.
Dalam unggahannya, tim berjuluk Kabau Sirah itu menyebutkan, "Beberapa waktu lalu, telah terjadi pencurian dan perusakan aset yang ada di GHAS, seperti trafo lampu, rail tembaga di dalam panel dan pemutusan sejumlah kabel-kabel listrik. Hal ini membuat kerugian besar bagi Semen Padang yang menjadi pengelola GHAS saat ini."
CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pencurian terjadi sekitar dua hari yang lalu. "Dimana ada berupa pemotongan kabel sama trafo untuk tower lampu kita," ujarnya.
Insiden ini berdampak signifikan terhadap kegiatan tim Semen Padang FC yang sedang menjalani program latihan malam sebagai persiapan menghadapi PSBS Biak pada pertandingan yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (1/3/2025) malam.
"Akibat pencurian ini membuat beberapa lampu tidak bisa dinyalakan, karena kabelnya telah dipotong dan trafonya hilang," jelas Win Bernadino.
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya intensitas cahaya (lumen) yang diperlukan untuk aktivitas latihan maupun pertandingan resmi.
Meski demikian, manajemen Semen Padang FC bergerak cepat melakukan upaya perbaikan agar tidak mengganggu jadwal latihan dan pertandingan.
Win menegaskan bahwa pertandingan melawan PSBS Biak tetap akan digelar sesuai jadwal, meskipun terdapat risiko mendapatkan teguran dari otoritas liga akibat beberapa lampu yang tidak berfungsi.
"Kami berharap kejadian ini segera dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, dan pelakunya dapat diberikan sanksi hukum," tegas Win.
Win menambahkan bahwa pihaknya akan melaporkan peristiwa ini ke kepolisian pada hari yang sama.
Ia juga mengungkapkan bahwa ini bukan kejadian pertama, sebelumnya telah terjadi pencurian kabel dan kemudian berlanjut dengan pencurian trafo.
Terkait kerugian material, Win memperkirakan nilai kerugian mencapai lebih dari Rp 15 juta. "Kita sedang menanyakan berapa harga trafonya," tambahnya.
Win Bernadino optimistis bahwa jika barang-barang yang dicuri dapat ditemukan, proses perbaikan bisa diselesaikan dalam waktu satu hari. (red)












