Sumbardaily.com, Padang Panjang – Memasuki minggu pertama tahun 2025, sejumlah komoditas strategis di Kota Padang Panjang mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Kenaikan tersebut terutama terjadi pada kelompok rempah-rempah dan sayuran, dengan cabai merah mencatatkan kenaikan tertinggi.
Cabai merah mengalami kenaikan paling drastis sebesar Rp9.150, dari sebelumnya Rp50.000 menjadi Rp59.150 per kilogram. Komoditas cabai lainnya juga mengalami tren serupa, di mana cabai hijau naik Rp5.000 menjadi Rp46.000 per kilogram, sementara cabai rawit naik Rp833 menjadi Rp49.667 per kilogram.
Kelompok bawang-bawangan turut mengalami peningkatan harga. Bawang merah kini dijual dengan harga Rp42.167 per kilogram, naik Rp2.167 dari harga sebelumnya. Bawang daun juga mengalami kenaikan sebesar Rp2.000, dari Rp8.000 menjadi Rp10.000 per kilogram.
Analis Perekonomian Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Padang Panjang, Chandra Erfiko, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini masih berkaitan erat dengan tingginya permintaan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Faktor cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi di beberapa sentra pertanian juga berdampak signifikan terhadap produksi dan distribusi bahan pangan ke konsumen," ujar Chandra, Sabtu (4/1/2025).
Di tengah tren kenaikan tersebut, beberapa komoditas pangan utama masih menunjukkan stabilitas harga. Beras kualitas I, II, dan III masing-masing bertahan di level Rp17.000, Rp16.000, dan Rp15.000 per kilogram. Gula pasir tetap di harga Rp18.000 per kilogram, sementara telur ayam ras stabil di Rp30.134 per kilogram.
Harga daging ayam broiler justru mencatatkan penurunan sebesar Rp416, dari Rp31.250 menjadi Rp30.834 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi tetap stabil di angka Rp141.667 per kilogram.
Untuk kelompok minyak goreng, harga relatif stabil dengan minyak goreng kemasan sederhana dijual Rp17.000 per liter, kemasan premium Rp22.000 per liter, dan minyak curah Rp20.000 per kilogram.
Pemerintah Kota Padang Panjang terus memantau pergerakan harga komoditas pangan dan berkoordinasi dengan para pelaku pasar untuk menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. (red)