Sumbardaily.com, Padang Panjang — Kabar baik bagi masyarakat Padang Panjang dan sekitarnya menjelang pertengahan Mei 2025. Sejumlah komoditas pangan, khususnya kelompok cabai dan bawang, mengalami penurunan harga yang cukup signifikan pada minggu kedua bulan ini.
Berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan oleh pemerintah setempat, tercatat enam komoditas strategis yakni tiga jenis cabai dan tiga jenis bawang secara serentak mengalami penurunan harga di pasaran.
"Kami mencatat adanya tren penurunan harga untuk beberapa komoditas pangan penting, terutama untuk kelompok cabai dan bawang," ungkap Chandra Erfiko, Analis Perekonomian pada Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Padang Panjang, Minggu (18/5/2025).
Cabai Merah Turun Paling Drastis
Menurut data yang disampaikan Chandra, dari ketiga jenis cabai yang mengalami penurunan harga, cabai merah mencatatkan penurunan paling signifikan. Harga komoditas ini turun sebesar Rp14.800 per kilogram, dari semula Rp52.467 menjadi Rp37.667 per kilogram.
"Cabai merah mengalami penurunan harga yang cukup tinggi. Ini tentu menjadi kabar menggembirakan bagi masyarakat, mengingat cabai merah merupakan salah satu bahan pokok yang sering digunakan dalam masakan sehari-hari," jelasnya.
Penurunan harga juga terjadi pada dua jenis cabai lainnya. Cabai hijau turun sebesar Rp4.333 per kilogram, dari sebelumnya Rp41.000 menjadi Rp36.667 per kilogram. Sementara cabai rawit mengalami penurunan harga sebesar Rp2.834, dari Rp27.834 menjadi Rp25.000 per kilogram.
Kelompok Bawang Ikut Turun
Selain cabai, kelompok komoditas bawang juga mengalami tren penurunan harga. Bawang merah tercatat turun cukup signifikan sebesar Rp4.317 per kilogram, dari harga awal Rp40.967 menjadi Rp36.650 per kilogram.
Bawang putih dan bawang bombai juga mengalami penurunan dengan besaran yang sama, yakni Rp1.000 per kilogram. Harga bawang putih turun dari Rp40.334 menjadi Rp39.334 per kilogram, sedangkan bawang bombai turun dari Rp28.000 menjadi Rp27.000 per kilogram.
"Komoditas lain yang mengalami penurunan harga di antaranya minyak goreng curah yang turun Rp334 dari Rp19.667 menjadi Rp19.333 per kilogram. Jeruk juga turun Rp1.000 dari Rp19.000 menjadi Rp18.000 per kilogram," tambah Chandra.
Beberapa Komoditas Naik
Meskipun sebagian besar komoditas mengalami penurunan harga, Chandra mencatat ada tiga komoditas yang mengalami kenaikan harga. Komoditas tersebut adalah daging ayam broiler, terong, dan seledri.
"Daging ayam broiler naik Rp1.000 dari Rp28.834 menjadi Rp29.834 per kilogram. Terong naik Rp2.000 dari Rp11.000 menjadi Rp13.000 per kilogram," ujarnya.
Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada komoditas seledri, yang melonjak hingga Rp10.000 dari semula Rp15.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.
"Harga daging ayam broiler dan terong mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan dan tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun, harga seledri mengalami kenaikan yang cukup tinggi," kata Chandra.
Komoditas Utama Stabil
Sementara itu, Chandra menegaskan bahwa harga komoditas utama lainnya relatif stabil. Harga beras dengan tiga kualitas berbeda tidak mengalami perubahan, dengan beras kualitas I tetap di harga Rp16.167 per kilogram, beras kualitas II di Rp15.167 per kilogram, dan beras kualitas III stabil pada Rp14.500 per kilogram.
Komoditas penting lainnya seperti gula pasir tetap di harga Rp19.000 per kilogram, tepung terigu segitiga biru di Rp13.000 per kilogram, dan daging sapi stabil pada harga Rp141.667 per kilogram.
"Harga daging ayam kampung juga stabil dengan tiga kategori berbeda. Daging ayam kampung besar tetap di Rp90.000 per kilogram, daging ayam kampung sedang di Rp80.000 per kilogram, dan daging ayam kampung kecil di Rp70.000 per kilogram," terangnya.
Komoditas lain yang harganya tidak berubah antara lain telur ayam ras (Rp28.284 per kilogram), telur ayam kampung (Rp53.667 per kilogram), bawang daun (Rp10.000 per kilogram), minyak goreng kemasan sederhana (Rp17.667 per liter), dan minyak goreng kemasan premium (Rp22.667 per liter).
Chandra menjelaskan bahwa data harga yang disampaikan merupakan hasil rata-rata dari survei harga langsung ke lapangan yang dilakukan oleh Dinas Pangan dan Pertanian serta Dinas Perdagangan Koperasi UKM.
Masyarakat dapat mengakses informasi harga terkini melalui aplikasi web resmi di alamat https://info-pangan.padangpanjang.go.id/. (red)