Gubernur Mahyeldi Ajak Sinergi Mengentaskan Status Tertinggal 28 Nagari di Sumbar

Gubernur Mahyeldi Ajak Sinergi Mengentaskan Status Tertinggal 28 Nagari di Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah (Foto: Dok Biro Adpim Sumbar)

Sumbardaily.com, Padang - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengajak seluruh pihak untuk bekerja bersama dalam melepaskan status tertinggal dari 28 nagari atau desa di provinsi tersebut. Saat ini, dari total 1.035 nagari di Sumbar, masih terdapat 28 nagari yang berstatus tertinggal.

Mahyeldi mengemukakan hal ini saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Nagari Tertinggal yang bertujuan untuk menyinergikan program pengentasan daerah tertinggal di Sumbar tahun 2023, Rabu (30/8/2023).

Rakor tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, BUMN dan BUMD, Bank Indonesia (BI), OJK, serta sejumlah camat dan wali nagari.

"Hadirnya kita di sini, tentu saja menunjukkan kepedulian kita kepada nagari atau desa yang masih berstatus tertinggal, agar segera berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan nagari dan desa lainnya. Kita menginginkan, seluruh nagari dan desa di Sumbar segera berstatus maju dan mandiri, bukan sekadar berstatus berkembang," kata Mahyeldi.

Rakor ini bagian dari upaya percepatan yang diperlukan untuk mengentaskan status tertinggal dari 28 nagari tersebut. Diharapkan pihak-pihak seperti BUMN, BUMD, dan lembaga perbankan dapat berkontribusi secara maksimal dalam membantu nagari tersebut keluar dari status tertinggal.

Mahyeldi menyoroti beberapa fokus yang perlu diambil agar 28 nagari di Sumbar dapat melepaskan status tertinggalnya. Meliputi pemenuhan kebutuhan SDM dan fasilitas kesehatan, peningkatan akses pendidikan, penyediaan listrik dan akses internet, serta pengalokasian zakat dari BUMN di daerah tempat penugasan.

"Kita di Pemprov Sumbar sudah berupaya. Beberapa langkah konkret terkini yang dilakukan adalah fokus memenuhi kebutuhan SDM dan fasilitas kesehatan di Mentawai, membuka sarana sekolah baru sehingga tidak ada lagi anak-anak Sumbar yang tidak bersekolah, memperluas akses listrik seperti ke Jorong Patamuan Kabupaten Pasaman, dan langkah-langkah lainnya,” ujar Mahyeldi.

Pada kesempatan yang sama, Mahyeldi mendapatkan dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Nagari, yang kemudian disalurkan kepada 15 nagari berstatus tertinggal dengan total senilai Rp150 juta.

Dengan upaya sinergi dan dukungan dari berbagai pihak, Mehyeldi berharap target pemerintah pusat untuk mengentaskan daerah berstatus tertinggal pada 2024 dapat tercapai, sehingga nagari di Sumbar dapat mencapai status yang lebih maju dan mandiri. (*/red)

Baca Juga

Sumbar Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, Plt Gubernur: Potensi Megathrust Ancaman Nyata
Sumbar Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, Plt Gubernur: Potensi Megathrust Ancaman Nyata
Jelang Pilkada 2024, BIN Ungkap 55 Potensi Kerawanan di Sumbar
Jelang Pilkada 2024, BIN Ungkap 55 Potensi Kerawanan di Sumbar
Plt Gubernur Sumbar Sepakati Kerjasama Pendidikan dan Tenaga Kerja dengan Korsel
Plt Gubernur Sumbar Sepakati Kerjasama Pendidikan dan Tenaga Kerja dengan Korsel
Kinerja Bank Nagari Kuartal III/2024: Laba Rp348,35 Miliar, Sektor Syariah Tumbuh Signifikan
Kinerja Bank Nagari Kuartal III/2024: Laba Rp348,35 Miliar, Sektor Syariah Tumbuh Signifikan
BPJS Ketenagakerjaan Sawahlunto Cairkan Manfaat Rp8,7 Miliar, Capaian Coverage Share Tertinggi di Sumbar
BPJS Ketenagakerjaan Sawahlunto Cairkan Manfaat Rp8,7 Miliar, Capaian Coverage Share Tertinggi di Sumbar
Perpanjangan Jabatan Pj Wako Padang Panjang dan Pariaman: Langkah Strategis Jelang Pilkada 2024
Perpanjangan Jabatan Pj Wako Padang Panjang dan Pariaman: Langkah Strategis Jelang Pilkada 2024