Sumbardaily.com, Padang - Banjir yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada 7 Maret lalu mengakibatkan 7,25 hektare sawah gagal panen. Kondisi ini membuat para petani merugi.
“Ada 7,25 hektare sawah terdampak banjir kemarin dan mengakibatkan gagal panen,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani dikutip dari Diskominfo Padang, Selasa (19/3/2024).
Berdasarkan data dari tiga Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Padang, sawah paling luas terdampar banjir yakni di Kecamatan Koto Tangah
Sebanyak dua hektare sawah milik warga gagal panen. Kemudian di Kecamatan Lubuk Begalung seluas 1,75 hektare. Pauh 1,25 hektare.
Selanjutnya sawah di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 1,25 hektare. Di Kecamatan Kuranji seluas 0,75 hektare, dan Kecamatan Lubuk Kilangan seluas 0,25 hektare.
“Kerugian para petani ditaksir mencapai Rp65 juta lebih,” ungkapnya.
Yoice mengimbau petani yang terdampak banjir untuk tanam padi selanjutnya menjadi peserta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).
Melalui asuransi ini, petani hanya membayar Rp36 ribu per hektare permusim tanam.
“Petani yang ikut asuransi, apabila terjadi banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tumbuhan, akan bisa mengklaim asuransinya Rp6 juta perhektare permusim tanam,” sebutnya. (*/red)