Sumbardaily.com, Padang - Pendirian Bank Sampah Bunda Kreatif bermula dari niat untuk membersihkan lingkungan dari sampah.
"Awalnya kami mendirikan ini dikarenakan niat untuk membersihkan lingkungan dari sampah. Membuat semacam kerajinan. Karena banyak referensi, melihat kerajinan botol yang lucu-lucu," tutur Direktur Bank Sampah Bunda Kreatif, Soufina Fitra, Senin (25/9/2023).
Bank Sampah Bunda Kreatif berlokasi di Komplek PU RT 03 RW 04, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Siapa sangka, dari niat membersihkan lingkungan itu, tiga tahun berjalan, hingga kini sebanyak 48 orang anggota yang bergabung. Namun yang aktif menimbang hanya sekitar 38 orang.
"Selama tiga tahun berjalan, selain ilmu juga ada hasil yang didapat. Seperti studi tiru ke Bandung dan mendapatkan bentor. Untuk pengurus aktif menimbang, kami mendapatkan beasiswa untuk anak sekolah sebesar Rp3 juta," katanya.
Meski terdengar mengais rezeki, pihaknya menilai uang adalah bonus. Namun yang pasti, membersihkan sampah agar terhindar dari penyakit adalah nilai yang dicari.
"Banyak masyarakat yang pada akhirnya mulai paham akan bahaya penyakit dari tumpukan sampah. Namun justru membuangnya dari rumah dan diletakkan di luar rumah. Hal itu menyebabkan lingkungan menjadi bau," jelasnya.
Dengan hal tersebut, pihaknya berharap agar peduli sampah ini tidak hanya menjadi kegiatan sementara. Tidak muluk-muluk, jika peduli dengan sampah, sampah bahkan bisa bernilai serupa emas.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa saat mengunjungi Bank Sampah Bunda Kreatif menginginkan pengaktifan kembali bank sampah yang ada di Kota Padang.
Termasuk di masing-masing kelurahan, harus memiliki satu bank sampah. Hal ini didasari sampah di Padang mencapai 600 ton perhari.
"Saya hanya mengingatkan kembali, masing-masing kelurahan hendaknya memiliki satu bank sampah di kelurahannya. Serta di masing-masing RW di kelurahan juga memiliki bank sampahnya," kata Hendri.
Dengan hal tersebut, menurutnya, tidak hanya masalah sampah yang dapat diatasi, namun juga dapat memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat di Kota Padang.
"Bank sampah ini menjadi motivasi bagi masyarakat. Sebab melalui sampah yang dipilah, entah itu botol, kertas, kardus dan sebagainya yang sampai di bank sampah menjadi nilai ekonomis," sebut Hendri. (*/red)