Sumbardaily.com – Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri memiliki lima anjing pelacak (K9) elite yang telah berkontribusi signifikan dalam pengungkapan berbagai kasus kejahatan dan operasi kemanusiaan di Indonesia.
Masing-masing anjing memiliki spesialisasi berbeda, mulai dari pelacakan narkotika hingga pencarian korban bencana.
Lilu: Spesialis Pelacak Narkotika
Lilu, anjing betina German Shepherd berusia tujuh tahun, telah membuktikan kehandalan dalam pengungkapan kasus narkotika skala besar.
Bersama pawangnya, Bripka Hari Yunianto, Lilu berhasil mengungkap beberapa kasus signifikan, termasuk:
- Penggagalan penyelundupan 195 kg sabu dari Cina di Kompleks Pergudangan Cikarang (2020)
- Pengungkapan 40 kg sabu jaringan Sumatera-Jawa di Pelabuhan Bakauheni (2022)
- Penemuan 80 kg sabu dan 1.006 butir ekstasi di Pelabuhan Bakauheni (2024)
Wibawa dan Roby: Pelacak Kualifikasi Umum
Wibawa, anjing jantan ras Malinois berusia sembilan tahun, dan Roby, anjing German Shepherd, merupakan duo pelacak kualifikasi umum yang telah menunjukkan prestasi cemerlang.
Direktur Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri, Brigjen Ahmad Subarkah, mengungkapkan peran penting keduanya dalam kasus perburuan cula Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon pada Mei 2024.
"Wibawa berhasil menemukan senjata api, tiga senjata tajam, dan empat senjata angin di saung warga. Kontribusinya juga membantu tim menemukan DPO bernama Atang (29)," jelas Subarkah dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Arco: Ahli Deteksi Bahan Peledak
Arco, anjing jantan ras Malinois berusia tujuh tahun, merupakan spesialis pelacak bahan peledak yang telah terlibat dalam berbagai pengamanan acara kenegaraan penting, termasuk:
- Pengamanan Pilpres dan Pelantikan Presiden-Wapres 2018/2019
- Asian Games 2018
- Operasi Lilin 2019 dan Operasi Ketupat 2020
- Sterilisasi Rutan Mako Brimob
- KTT G20 di Bali
- WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika
- KTT ASEAN di Labuan Bajo dan Jakarta
- KTT AIS di Bali
- Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Lupita: Veteran Tim SAR
Melengkapi jajaran K9 elite adalah Lupita, anjing betina ras Labrador berusia sembilan tahun yang berspesialisasi dalam operasi search and rescue (SAR).
Bersama pawangnya, Aipda Hamid, Lupita telah berpartisipasi dalam berbagai operasi penyelamatan, termasuk:
- Operasi Aman Nusa II 2018 pasca gempa Lombok
- Pencarian korban gedung runtuh di Jakarta Barat (2019)
- Operasi Aman Nusa saat erupsi Gunung Semeru
Kelima anjing pelacak elite ini menunjukkan peran vital unit K9 dalam mendukung tugas kepolisian dan operasi kemanusiaan di Indonesia.
Dengan spesialisasi yang berbeda-beda, mereka telah membuktikan diri sebagai aset berharga dalam penegakan hukum dan penanganan bencana. (red)