Sumbardaily.com, Padang – Sebanyak 40 tokoh dari berbagai daerah di Indonesia diusulkan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Dari jumlah itu, tiga nama berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), yakni Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, dan Chatib Sulaiman. Ketiganya dinilai memiliki kontribusi besar dalam perjuangan, pendidikan, serta pengembangan nilai-nilai kebangsaan di Sumbar.
Daftar nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini secara resmi diserahkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon, di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurut Saifullah Yusuf, 40 nama tersebut merupakan hasil kajian panjang dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di berbagai provinsi. Proses pengusulan dilakukan secara berjenjang, mulai dari masyarakat hingga pemerintah pusat, sebelum akhirnya diserahkan kepada Dewan Gelar untuk dibahas bersama.
“Usulan ini berisi nama-nama yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang sudah memenuhi syarat sejak lima hingga tujuh tahun lalu, dan ada pula yang baru diusulkan tahun ini, seperti Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan aktivis buruh Marsinah,” ujarnya, dikutip dari situs resmi Kementerian Sosial, Senin (27/10/2025).
Proses Panjang dari Daerah ke Pusat
Saifullah menjelaskan, pengusulan gelar pahlawan berawal dari inisiatif masyarakat yang kemudian ditelaah oleh Tim TP2GD di tingkat kabupaten/kota. Setelah disetujui oleh kepala daerah, usulan dilanjutkan ke tingkat provinsi untuk mendapatkan rekomendasi gubernur. Tahap akhir dilakukan di Kementerian Sosial melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang melakukan penilaian akademik dan historis terhadap calon tokoh.
“Hasil kajian mendalam dari TP2GP kami serahkan kepada Ketua Dewan Gelar. Selanjutnya pembahasan menyeluruh akan dilakukan untuk menentukan tokoh-tokoh yang layak memperoleh gelar Pahlawan Nasional,” jelasnya.
Tokoh Sumbar dan Usulan yang Ditunda
Dari Sumbar, tiga nama yang kembali masuk dalam daftar usulan adalah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, dan Chatib Sulaiman.
Rahmah El Yunusiyyah dikenal sebagai tokoh perempuan pelopor pendidikan Islam dan pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang pada tahun 1923. Ia merupakan pendidik visioner yang memperjuangkan hak perempuan untuk menuntut ilmu dalam sistem pendidikan modern berbasis Islam.
Sementara itu, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan ulama dan pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) yang berperan besar dalam pengembangan pendidikan dan dakwah Islam di Sumbar.
Adapun Chatib Sulaiman dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda pada masa Revolusi Fisik di daerah Agam, Sumatera Barat.
Ketiga tokoh ini sebelumnya telah diusulkan dalam periode berbeda, namun baru tahun ini dinilai memenuhi seluruh kriteria administratif dan substansial untuk kembali diajukan.
Selain tokoh dari Sumbar, sejumlah nama lain juga masuk dalam kategori usulan tunda (2010–2024), seperti Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin (Jakarta), Prof. Dr. Aloei Saboe (Gorontalo), dan KH Wasyid (Banten).
Nama Besar dalam Daftar Usulan
Dalam daftar usulan Pahlawan Nasional 2025, terdapat sejumlah tokoh nasional yang sudah lama menjadi pembahasan publik, seperti Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta Marsinah, aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur.
Selain ketiganya, nama-nama seperti Syaikhona Muhammad Kholil dari Madura, KH Bisri Syansuri, KH Muhammad Yusuf Hasyim, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf, hingga Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin juga masuk dalam daftar.
Fadli Zon menyampaikan, seluruh usulan telah melalui berbagai tahapan kajian, seminar, dan diskusi akademik. Setelah diterima, Dewan Gelar akan segera menggelar sidang untuk membahas dan menilai kelayakan masing-masing calon.
“Kami akan bersidang bersama Tim Dewan Gelar. Rencananya besok hasilnya akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia untuk penetapan akhir,” ujar Fadli.
Rincian Usulan Tahun 2025
Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, usulan tahun 2025 dibagi menjadi tiga kategori: usulan baru, usulan tunda, dan usulan memenuhi syarat yang diajukan kembali.
Usulan baru tahun 2025 antara lain: KH Muhammad Yusuf Hasyim (Jawa Timur), Demmatande (Sulawesi Barat), KH Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat), dan Marsinah (Jawa Timur).
Usulan tunda (2010–2024) mencakup 17 nama, termasuk Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Ali Sadikin, Prof. Dr. Aloei Saboe, Mahmud Marzuki, dan KH Wasyid.
Usulan yang memenuhi syarat dan diajukan kembali (2011–2023) mencakup tokoh nasional seperti Soeharto, Abdurrahman Wahid, Syaikhona Muhammad Kholil, KH Bisri Syansuri, Sultan Muhammad Salahuddin, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf, HB Jassin, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Chatib Sulaiman, dan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri.
Proses penetapan akhir akan dilakukan melalui sidang Dewan Gelar yang diketuai Fadli Zon. Setelah itu, rekomendasi akan diajukan kepada Presiden untuk ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025.
Tim Pengkaji dan Kehadiran Pejabat
Penyerahan berkas usulan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Sosial dan Kementerian Kebudayaan. Di antaranya Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Budaya Giring Ganesha, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih, dan Sekjen Kemenbud Bambang Wibawarta.
Tim TP2GP 2025 terdiri atas 12 anggota lintas profesi yang berperan menilai kelayakan historis dan moral tokoh-tokoh calon pahlawan. Mereka antara lain Prof. Dr. Usep Abdul Matin (Ketua), Dr. Bondan Kanumoyoso (Wakil Ketua), dan Prof. Dr. F.X. Mudji Sutrisno SJ.
Saifullah Yusuf menegaskan, pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas proses pengusulan agar gelar Pahlawan Nasional benar-benar diberikan kepada tokoh yang telah memberikan pengabdian nyata bagi bangsa dan negara.
“Gelar Pahlawan Nasional adalah penghargaan tertinggi negara. Karena itu, seluruh prosesnya harus objektif, transparan, dan berdasarkan kajian akademik yang kuat,” ujar Saifullah.
Penyerahan usulan ini sekaligus menandai tahap akhir proses administrasi yang akan menentukan siapa saja tokoh yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Dari Sumbar, masyarakat berharap perjuangan dan dedikasi tokoh-tokoh seperti Rahmah El Yunusiyyah, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, dan Chatib Sulaiman dapat segera mendapatkan pengakuan resmi dari negara. (red)














